Setiap orang punya pilihan masing-masing memperlakukan
kesedihan. Satu yang pasti, kau tak bisa menghadapi kesedihan yang punya baju baru
dengan cara-cara dulu – setidaknya begitu yang ibu bilang. Maka itu, ia mulai
mengatur rumah dengan mengubah posisi perabotan, mengganti motif sprei,
mengosongkan sebagian isi gudang, hingga menyimpan apa-apa yang mengingatkan.
Suatu malam kubilang pada ibu, usahanya seperti
menambal pakaian yang sudah bolong sana-sini. Pakaian itu berhasil kembali berfungsi
dan bisa dikenakan, tapi tak membuatnya jadi baru. Ia masih pakaian lama yang
sama lengkap dengan segala kenangannya. Bekas-bekas tambalan itu – yang berusaha
dijahit rapi, tapi tetap saja terlihat – seakan memberi tahu orang-orang jika
ada yang berupaya dibetulkan.
Usahamu melupakan menarikmu pada ingatan yang lebih basah. Lalu, kami berdua pun duduk di beranda rumah tanpa apa-apa selain tangisan yang berusaha disimpan kuat-kuat.
Sumber foti: Pinterest
0 Comments:
Post a Comment