Kata kawan dekatku, ia butuh waktu
sekitar dua tahun untuk mendapati dirinya tidak lagi merespons kesedihan akan
kepergian seseorang. Namun, menurutnya setiap orang punya waktu kedukaan
masing-masing. Tidak harus lebih cepat atau lebih lama, pada akhirnya akan
tepat waktu.
Sumber foto: Pinterest
Kukatakan padanya dalam sambungan telepon malam itu, kalau aku baru saja menangis sekitar satu jam lalu. Durasinya berkurang tapi frekuensinya tidak. Jika banyak orang bilang waktu perlahan akan menyembuhkan, tapi aku meragukannya.
Aku percaya bukan waktu yang membantumu melepaskan, melainkan kau sendiri. Kira-kira seperti ini, rasa sakit masih melukaimu, kekosongan masih membuatmu asing, dan kehilangan tetap menelanmu dalam sendiri. Namun, sistem pertahanan dirimu diam-diam belajar mengenali jenis kesedihan ini dan pelan-pelan mencari cara tepat mengatasinya.
Maka itu,
kadang kau tak lagi mengingat jauh ketika mendengar namanya disebut atau
sederhananya: tak ada tangisan saat benda-benda mati di sekitarmu mencoba
mengajakmu mengenangnya.
“Jadi, seharusnya semua baik-baik
saja, Ver? Kau hanya butuh memberi waktu pikiran dan hatimu mengenali
kehilangan ini dan membiarkan dirimu bekerja mengikhlaskannya.”
Tidak ada jawaban. Lama kemudian
aku memutuskan panggilan tanpa sahutan. Aku memilih duduk di pinggir tempat
tidur Papa dan berbisik, “Aku hanya takut jika kedalaman diriku sudah lupa
caranya…sembuh.”
0 Comments:
Post a Comment