Saturday, 30 January 2021

Bagaimana Caraku Sembuh?

Bagaimana cara aku sembuh? Aku tidak terlalu menyukai pertanyaan ini, seakan-akan kehilanganmu adalah sebuah penyakit atau kelainan. Rasanya memang janggal – kau tiba-tiba pergi dan aku jadi pincang. Aku lebih suka menyebutnya, bagaimana cara aku hidup berdampingan dengan ketiadaanmu?

Jadi, dulu aku pernah ditinggal seorang nenek. Aku menangis sepanjang hari. Kuputuskan untuk pergi ke tempat ibadah yang kata orang-orang bisa melapangkan jalan roh menuju surga. Kuminta jemaat mengirim doa bersamaku malam itu, sepulangnya aku menulis berlembar-lembar halaman kenangan tentangnya.

Sumber foto: Favim

Jadi, dulu aku pernah ditinggal seorang pria. Aku menangis sepanjang malam hingga hanya ditemani denging panjang radio yang tak lagi ada siaran. Lalu, pada malam jelang subuh pada titik tersunyi itu, aku membuka asal halaman buku puisi yang kubacakan selantang-lantangnya. Berharap kesedihanku bisa keluar dan lesap bersamaan dengan puisi-puisi yang tenggelam karena tidak ada yang mendengar.

Jadi, dulu aku pernah ditinggal seekor anjing. Aku menangis sepanjang bulan. Pada malam-malam yang tidak pernah orang tahu, aku bangun dari tidur hanya untuk mengintip kendang kosong dari tirai gorden ruang tengah. Kata orang rumah aku setengah gila, kataku sedang mengobati kerinduan yang tak tahu cara tuntas. Setelahnya kuperingati kematian ke tiga puluh harinya dengan menulis majalah obituari.

Jadi, sekarang aku ditinggal olehmu. Aku melakukan kombinasi hal-hal yang kukira dulu berhasil mengisiku kembali, tapi anehnya kali ini tidak bekerja baik padaku. Apakah ada caraku yang salah? Apakah ada yang terlewat? Apakah perlu kulakukan ulang dengan lebih keras?

Atau mungkin…kau lebih dari sekadar seorang tua, kekasih, dan keluarga. Kau ayahku, bagian dari hidupku. Untuk itu, aku tak pernah tahu cara terbaik kehilanganmu atau hidup dengan …kehilangan itu.

Aku hanya punya cara hidup saat bersamamu, saat kau masih ada di sini; hidup. Sampai hari ini masih terasa nyata, Pa.

Ditulis sembari menikmati lantunan sunyi Bon Iver


1 comment:

  1. Sedih banget kak
    Sulit disembuhkan karena sudah banyak kehilangan

    ReplyDelete