Kupikir
mencintai sama seperti meminum segelas cendol favoritmu. Sekalinya kamu sedang
haus, tegukan pertama terasa begitu nikmat. Kedua dan ketiga juga demikian.
Namun, selang beberapa lama kamu tak benar-benar lagi ingin menegaknya. Kamu
bahkan dengan mudah membuangnya sebelum habis. Kamu meninggalkan gelas yang
masih setengah, dengan alasan sudah tak lagi haus. Sesekali, sebelum kamu pergi
meninggalkan si cendol yang belum usai kamu minum itu, bisakah kamu katakan;
aku masih meminummu sama seperti aku menegukmu pertama kali?
sumber gambar: jellyfields.com |
Kupikir
bangku kosong yang berderet di ruang tunggu di kampusmu adalah mereka yang
begitu akrab memahami selamat tinggal. Bayangkan setiap harinya bangku-bangku
itu menemani orang-orang yang menunggu dan menanti entah apa kepada siapa.
Mereka juga tempat bersandar bagi punggung-punggung yang lelah mencari-cari
sepasang mata yang dirindui tapi sudah dicuri masa lalu. Bangku-bangku yang
sama juga, yang menahan berat tubuhmu lengkap bersama kenangan-kenangan di
dalamnya. Lalu, setelah selesai, orang-orang yang sempat menitipkan waktu
dengan mereka, segera bergegas pergi tanpa menengok barang sekali ke belakang
untuk mendesiskan terima kasih. Mungkinkah mereka lebih bijak, arif, dan tabah
dari hujan bulan Juni dalam menyikapi perpisahan?
Kupikir
lucu juga melihat bagaimana cahaya yang datangnya dari terang bulan dan lampu
bekerja. Masing-masing sejatinya mengambil posisi gantung; bulan di langit dan
lampu di langit-langit. Waktu kemunculannya juga relatif sama, dibutuhkan saat
malam tiba. Juga punya keserupaan yang lainnya; memancarkan cahaya, bersinar.
Lalu jika kautanyakan apa bedanya, yang satu berkas cahayanya membuatmu teduh
dan ingin tidur, sedangkan yang lainnya membikin kamu terus terbangun.
Penyebabnya sederhana, coba ingat ulang, siapa penggantungnya?
Terkadang, ada
pertanyaan-pertanyaan yang memang sengaja dilahirkan tanpa pasangannya. Sama
seperti cerita-cerita yang dibiarkan menggantung, menemukan sendiri ending-nya. Begitu pula nasib
jawaban-jawaban.
0 Comments:
Post a Comment