Thursday, 5 March 2015

Kepada AL


Al, cerita kita tumbuh dari pertanyaan-pertanyaanmu. Salah satunya, mengapa bulan buram di malam yang merah ini? Dan, aku menulis ini untukmu.

Kendaraan lalu lalang di luar sana, menyinggahi anganku yang tersemat di antaranya. Aku baru saja menerima pesan singkat dari seorang kawan jauhku. Isinya memintaku berhati-hati, karena malam tengah menunggu, dan pagi siap mengintai; keduanya bekerja sama menyusun siasat. Membaca pertanda dan isyarat. Berusaha mengulitiku; yang tengah berdiri terseok oleh bimbang dan terlunta terhadap kenang, pada pinggir jalan di sepotong malam. Mereka kerap bertanda tanya, mengapa mereka tak lagi mampu merengkuh hati; padahal hati sedang dicabik sunyi dan ditertawai sendiri.
Manik mataku berlari pada ruang yang masih menyala. Menyuruh kakiku melangkah, sebelum dadaku pecah karena disesaki rindu tak berkesudahan. Menahun, aku selalu membaca rencana malam; buai mimpi, lolong hewan, derik serangga, lentera nyalang, lengking teriakan wanita dan kelebat bayang-bayang, seluruhnya hanya untuk mencipta bias akanmu. Sebab, malam cemburu. Padamu. Aku menaiki satu persatu anak tangga, irama derap kakiku terdengar jelas ketika malam menciptakan kesunyian utuh untuk membuntutiku diam-diam. Ketika aku sudah menemukanmu, kulihat malam mematung.
Kamu mengunciku dalam sekejap hanya dengan mata sayumu yang menjaring kalbu. Kudapati malam runtuh. Malam pun benar-benar jatuh di atas tubuhmu. Malam menyerah, membiarkan kedua matamu meminang bulan. Mengizinkan angin terus mendesaukan namamu, dan rasi bintang membentuk bayangmu – saat itulah, aku baru memahami alasan mengapa segalanya terasa sepertimu. Sebelum malam benar-benar mati, ia menitipkan satu tanya padaku. Katanya, apa yang membuatku masih di sini, walau sunyi paling sakit sudah menikam hati karena tak jua letih menanti?
Aku menjawabnya, sederhana saja:
karena mencintaimu, Al, sejak awal adalah hening.

1 comment:

  1. Saya sangat penasaran siapakah Si AL ini..
    bukan karena saya ingin tau siapa pacar kamu
    tapi saya sangat ingin tau seperti apa Si AL ini sehingga menjadi inspirasi kamu.
    sehingga kamu dapat membuat cerita yang luar biasa ini

    ReplyDelete