Aku pernah mengenal seorang
perempuan, yang nyaris tiap menjelang dini hari, ia pasti berdiri di depan
cermin sembari menyisir rambutnya yang memanjang sebahu. Suatu waktu, ketika ia
bermalam di ruang kamarku yang sesak oleh bau apak buku, akhirnya aku punya
kesempatan untuk aku bertanya padanya mengapa.
“Aku akan berkencan dengan malam.
Sudah dulu ya, aku sudah hampir terlambat.”
Dengan gincu merah yang memoles
bibir ranumnya, perempuan itu pun melenggang pergi. Tidak membawa apa-apa di
tubuhnya, kecuali gaun malam berwarna hitam pekat yang pas di tubuh mungilnya.
Aku tertegun, saat itu, lima menit lagi sebelum tengah malam – sebelum pukul
nol-nol yang mengundang pasi.
Bagaimana kau harus melukiskan
malam? Kicau radio dengan volume rendah, secangkir kafein, dering serangga dan
purnama? Rasanya, seluruh ornamen yang dimiliki malam begitu perempuan itu
hafal. Aku pernah mengobrol dengannya – ketika kuputuskan untuk menunggunya
pulang, dan itu terasa aneh. Radio yang selalu kubiarkan menyala ketika jarum
jam menyentuh tubuh malam, memutarkan lagu pengantar tidur yang justru
membuatku terus terjaga.
Lalu, ia pulang. Dengan kantung mata
menebal, gaun malam acak-acakan dan riasan wajah yang rusak. Perempuan itu
segera mengangkat sebelah tangannya, seakan berbicara jika ia tak menerima satu
pertanyaan pun. Baru ketika ia masuk ke ruang tengah dan memeluk sendiri
tubuhnya, ia mulai berbicara.
“Aku diperkosa malam.”
Aku gemetar. Menangis. Apakah benar
yang mereka bilang, ia lagi-lagi ke tempat itu? Ke pemakaman di ujung kompleks
perumahan ini. Melangkah pada salah satu gundukan tanah basah, tempat hening
dan sunyi menunggu. Tempat ia mengawetkan kekasihnya yang sudah mati sejak
minggu lalu. Di tubuh malam, yang katanya ia cintai, ada sukma yang menangis
karena dipasung air mata yang tidak kunjung berhenti.
*cerita ini, mungkin akan kutulis dalam bentuk cerita pendek, tentang perempuan yang melukis malam dengan tiga hal; gincu merah, duka-duka dan lampu yang berkedip-kedip di ruang makan. Ya, ini mungkin absurd.
0 Comments:
Post a Comment