sebentar lagi natal, akankah kita siap memintal kisah akan rasa yang telah menebal?
Suatu waktu, aku menerima pesan
singkat darinya yang mengajakku untuk memahat rembulan. Aku diam kemudian,
wajah rembulan selalu menarik sepasang mataku lewat purnamanya yang mengurai
pucat malam. Terlebih lagi, bulan punya sejumput kisah yang disimpannya. Lalu,
di akhir sore, seseorang itu mengirimiku pesan singkat lainnya, ia bilang,
sudah menemukan peta untuk menyusuri binar rembulan; dengan menemukan cinta.
Hidup ini tentang mencari cinta. This
life is about finding love.
dan, tanpa ia tahu, sejak itu aku
berdiri di depan kalender berpotretkan pemandangan alam. Menelusuri tanggal
demi tanggal, mencari bait dan larik cinta yang mungkin tersangkut di
antaranya. Aku terhenyak, tiap harinya aku menemukan cinta;
di
antara senyum yang kudapatkan dari satpam perpustakaan, pelayan kantin dan
tukang bersih bilik toilet
di
tatap ramah kawan yang lalu-lalang
di
segenggam doa pada sore hari
di
pelukan pagi kedua orang tuaku
di
lambaian tangan sampai jumpa guru-guruku
di
debu-debu jalanan yang menyelimuti pria paruh baya yang terlelap di pinggir
trotoar
di
diamnya sepasang kakek-nenek yang berdiri bungkuk di tepi jalan
di
isak bisu akan kenangan waktu lampau dan rundung rindu
dan, aku berhenti. Aku menemukan
cinta lain; di kedalaman aku dan kamu. Kapan kita menunaikan janji untuk
bertemu dan menuliskan kisah yang merajut cinta? Aku merindukanmu, selalu.
Teruntuk guruku sepanjang masa, Ms. Lisa F. Sitompul. Ini Desember yang basah oleh rindu, dan sesaat aku teringat padamu; kapan kita mengulang kebersamaan seperti dulu.
0 Comments:
Post a Comment