Aku menatap lembayung senja yang
bergerak bisu menuju malam. Perlahan, aku menangkap kilas memori lalu. Ah,
kenangan selalu terasa senyap untuk dicecap kalbu. Dan, membuat jiwa
terseok-seok olehnya. Ini sore yang pucat, sebab samar oleh bayang masa silam
dan terka-terka akan waktu yang akan datang. Di pangkuanku, tergeletak sebuah
buku milik Mitch Albom yang tengah merapikan kenangannya akan seseorang. Lalu,
aku tenggelam akan banyak hal; tentang ucapan pisah dan serpih-serpih peristiwa
yang mungkin terjadi. Lalu, ia mengiris hati pelan-pelan, mengatakan jika tak
ada yang mampu kulakukan pada akhirnya kecuali mengucapkan selamat tinggal.
“Vero,
akankah suatu saat nanti, belasan tahun dari sekarang, kamu akan kembali ke
ruang kerja saya? Walau mungkin saja, meja kantor saya yang sudah diisi oleh
orang lain. Lalu, meniti satu persatu kenang yang ranum disana lewat
berkas-berkas soal milikmu yang saya nilai?”
Aku tengah berusaha menguraikan sejumlah
ketakutan pada sesuatu hal yang akan hilang pada akhirnya. Sampai aku menerima
sepotong pesan singkat di ponselku. Dan,
sama seperti jeratan kenangan di senja dan malam-malam sebelumnya, aku kembali
berkubang dengan air mata. Membiarkan diri menjelajah masa depan seolah aku
memiliki kunci untuk membukanya. Mengizinkan diri menelanjangi masa lalu
seperti aku bisa mengembalikannya kembali.
“Vero, percayalah, kita mencintaimu. Tidak
akan ada yang pergi, maupun beranjak. Kita tidak akan ke mana-mana.”
Lalu, aku menerima pesan-pesan lain yang
serupa. Dari mereka yang layaknya lembayung senja...
Terkadang, aku ingin memeluk mereka satu
persatu, peluk yang erat seolah aku begitu takut kehilangan mereka. Peluk yang
tak akan kulepas. Sebab aku takut jika melepas peluk itu, maka semuanya melebur
sebagai kenangan di ruang memori. Dan, kenangan tak mampu kupeluk. Kenangan
hanya menjelma menjadi rindu yang mencekik.
Seperti apa yang pernah dikatakan,
kenangan layaknya lembayung senja di sore hari. Mungkin akan kikis bersama
waktu, akan berlalu dengan cepat, tapi ia nyata. Masih meninggalkan terang dan
kehangatan bagi kita.
0 Comments:
Post a Comment